Janganlah melihat masalah dan tantangan itu lebih besar, tetapi lihatlah kepada tuhan Yesus yang jauh lebih besar, maka kita akan bersukacita dan anda akan berakar, bertumbuh dan berbuah.

Di akhir zaman ini, Tuhan menyatakan kepada kita bahwa kita harus menjadi Kristen yang bertumbuh. Bukan hanya sebagai Kristen “event” saja. Kristen “event” ialah Kristen yang hanya dibangkitkan pada acara-acara (event) tertentu saja. Hanya datang beribadah, dijamah Tuhan, mengalami mujizat dan selesai. Tidak! Kita tidak boleh menjadi Kristen yang demikian. Tetapi Tuhan berkata bahwa kita harus menjadi Kristen yang kuat, berakar, bertumbuh dan berbuah. Untuk menjadi Kristen yang kuat, kita harus masuk dalam proses.

Oleh karena itu, ada beberapa kebenaran yang harus kita lakukan supaya kita dapat menjadi orang Kristen yang berpengaruh, yaitu:

1. Mempercayai Firman Tuhan Secara Radikal.

Doa, pujian dan penyembahan adalah hal yang penting. Tetapi yang terpenting juga ialah Firman Tuhan. Berbuat apapun juga, dasarnya ialah Firman Tuhan. Bukankah FT dalam Yoh 1:1 mengatakan bahwa "Pada mulanya adalah Firman ..." Ketika Tuhan menciptakan langi dan bumi Dia terlebih dahulu "Berfirman" Ketika Tuhan berfirman maka semuanya jadi.

Mungkin apa yang didepan kita sekarang berbeda dengan apa yang Firman TUhan katakan, tapi saya mau bilang kita harus tetap percaya dan berpegang teguh pada Firman. Ketika kita tetap percaya maka saya percaya mujizat Tuhan akan nyata dalam hidup kita. Dan hidup kita akan berpengaruh!

Damai Tuhan yang abadi, telah ditinggalkan-Nya bagi kita. Jadi ketika kita menghadapi masalah, tantangan, kita hanya perlu percaya pada-Nya secara radikal, maka kita pasti akan bertemu Tuhan di tengah kesulitan yang kita hadapi. Jadi, janganlah melihat masalah dan tantangan itu lebih besar, tetapi lihatlah kepada Yesus yang jauh lebih besar, maka kita akan bersukacita.

2. Jangan Jemu-Jemu Berbuat Baik.

II Samuel 12:24 berkata, “Kemudian Daud menghibur hati Batsyeba, istrinya; ia menghampiri perempuan itu...” . Ketika Daud menghadapi kematian anaknya, Daud tidak mempersalahkan Betsyeba, tetapi malah menghiburnya. Batsyeba pun tidak menyalahkan Daud. Kebenaran kedua yang berbicara kepada kita melalui ayat ini adalah, jangan jemu-jemu berbuat baik selagi ada waktu karena apabila sudah datang waktunya kita kan menuai (Galatia 6:9-10). Artinya, kita harus rajin, jangan kendor berbuat baik. Dalam Yakobus 4:17 berkata, “Jadi jika seseorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa.”

3. Memiliki Gaya Hidup Bersyukur Dan Menikmatinya.

Bersyukur ialah suatu sikap hati dimana kita menempatkan diri kita di tengah hadirat Tuhan, dimanapun kita berada. Bersungut-sungut adalah sebaliknya. Dalam Markus 8:6, dikatakan, “Lalu Ia menyuruh orang banyak itu duduk di tanah. Sesudah itu Ia mengambil ketujuh roti itu, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada murid-murid-Nya untuk dibagi-bagikan, dan mereka memberikannya kepada orang banyak.” Dalam ayat ini, jelas terlihat bagaimana Yesus menempatkan hati-Nya dalam hadirat Bapa di tengah persoalan, memberi makan orang banyak. Inilah pengucapan syukur yang sesungguhnya.

4. Miliki Pemikiran Kemurahan Allah.

Mazmur 8:6 berkata, “Namun Engkau telah membuatnya hampir sama seperti Allah, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat.” Kata “hormat” dalam bahasa Inggris diterjemahkan sebagai “kemurahan”. Kita dimahkotai dengan kemurahan Allah. Apapun masalah kita dan bagaimanapun beratnya, ada kemurahan Allah bagi kita.
This entry was posted on 9:04 PM and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 comments: