MASALAH > Promosi TUHAN
7:53 PM | Author: jacobsaputra


Semua pasti tahu tentang cerita Daud melawan Goliat. Ketika itu bangsa Israel bagitu cemas dan takut terhadap bangsa Filistin karena Goliat yang begitu gagah perkasa. Tapi dengan kuasa Tuhan Daud berhasil mengalahkan Goliat dan memotong kepalanya sehingga bangsa Israel berhasil memukul kalah bangsa Filistin.

Posting kali ini, saya tidak membahas bagaimana Tuhan menyertai Daud sebegitu hebatnya sehingga berhasil mengalahkan Goliat yang gagah perkasa yang sangat berbeda jauh dari Daud jika dilihat segi fisiknya. Tapi pada posting kali ini saya ingin mengajak teman-teman untuk merenung: "Kenapa ada Goliat dalam cerita ini? Kenapa mesti ada Goliat dalam kehidupan Daud?"

Bagi bangsa Israel Goliat adalah masalah yang sangat serius yang harus dihadapi. Goliat adalah ancaman kehidupan bagi bangsa Israel. Mereka mengangap Goliat adalah pribadi yang dapat memusnahkan kehidupan mereka. Dan bagi sebagian kita juga akan menganggap sama hal demikian. Tapi bagi TUHAN tidak demikian.

Goliat dapat diibaratkan permasalahan yang harus kita alami. Ancaman yang harus kita hadapi. Tantangan hidup kita. Dan terkadang kita menganggap masalah, ancaman, tantangan adalah hal yang sangat menakutkan, sangat memberatkan sehingga sering kali kita protes ama Tuhan, kita menyalahkan TUhan. Kita menganggap Allah itu tidak adil. Dan tidak sedikit juga yang meninggalkan Tuhan karena masalah, tantangan yang mereka hadapi. Tapi saudaraku pernahkah kita berpikir kenapa mesti ada "Goliat" dalam hidup kita?

Pernahkah terlintas dalam pikiran bahwa TUHAN mengijinkan adanya Goliat dalam kehidupan Daud untuk MEMPROMOSIKAN Daud? Tahukah saudara, sejak Daud berhasil mengalahkan Goliat namanya jadi melambung. Dia menjadi sangat dielu-elukan oleh bangsa Israel. Dan sampai akhirnya dia menjadi raja atas bangsa Israel menggantikan Saul! Luar biasa bukan!? Tapi bagaimana dengan kita ketika ada "goliat-goliat" dalam kehidupan kita? Apakah kita malah menggerutu tak menentu, memprotes, menyalahkan Tuhan? Menjadi begitu lemah? Pernahkah kita berpikir bahwa masalah, tantangan adalah sarana TUHAN untuk mempromosikan diri kita?

Jadi bagaimana pendapat kita? Berubahlah paradigma kita mulai sekarang. Tapi ingat, sebelum itu semua pastikan hidup kita benar dimana TUHAN! Semangat! JBu
Mengasihi Tuhan > Mengasihi Sesama
10:14 PM | Author: jacobsaputra




Uda pernah baca Cerita Daud ketika mendengar Saul meninggal?? Peristiwa ini tercatat dalam II Sam 1:1-16. Kalo kita baca peristiwa ini, sungguh suatu sikap yang luar biasa banget dari Daud terhadap kematian Saul. Mengapa saya bilang luar biasa?

Kita tahu bahwa Saul adalah raja pertama BAngsa Israel, tapi ketika Dia melanggar hukum TUhan dengan memgambil alih tugas Samuel untuk mempersembahkan korban bagi Tuhan, dia ditolak TUhan menjadi raja ISrael. Sebagai pengganti Saul, Tuhan pun mempersiapkanDaud. Seorang muda yang cinta TUhan. Daun pun sangat berhasil dalam apa yang dia kerjakan, tapi sayang karena keberhasilannya Saul menjadi membencinya. Saul berusaha beberapa kali untuk membunuhnya. Saul terus memburu dan mengejar Daud agar membunuhnya, dan sebagai manusia saya percaya Daud sangat lelah dikejar-kejar Saul. Sampai akhirnya Saulpun tewas dalam pertempuran, dan ketika berita itu disampaikan kepada Daud, Daud menjadi sangat sedih. Sungguh-sungguh berduka akan kejadian itu. Padahal dia tahu bahwa Saul adalah orang yang ingin sekali membunuhnya! Dan pasti dia sadar juga berarti itu membuka jalan bagi dia menjadi raja! TApi sungguh sikap yang sangat bertolak belakang yang Daud tunjukkan. Suatu sikap kasih yang luar biasa!

BAgaimana dengan kita..???

Apakah kita bisa mengasihi sesama kita seperti DAud mengasihi Saul? Mengasihi sungguh-sungguh sesama kita walupaun terkadang mereka menyakiti kita? TEtap bisa mengampuni, tetap bisa memaafkan dan melupakan kesalahan orang.?? FT berkata kalo kita mengasihi Allah berarti kita juga harus mengasihi saudara-saudara kita. Sudahkah kita mengasihi..???


Sebab inilah berita yang telah kamu dengar dari mulanya, yaitu bahwa kita harus saling mengasihi;
(I Yoh 3:11)